ketika diksi hanya berkisah sepi
ketika terawang imaginasi telah mati
ketika malam dingin hadir begitu sunyi
ketika hanya secangkir kopi menemani
ketika keramaian tak ada singgah di hati
ketika pesan darimu tak datang lagi
ketika itu puisi jadi tak berarti
ketika itu dunia pun terasa berhenti
(di dalam GA539 BDJ-CGK, 26/09/2016)
ketika ,,,!
.. dan seketika 🙂